Wednesday, September 9, 2015

Badai Pasir Terpa Makkah dan Jeddah, JKG 27 Mendarat Darurat di AMMA Madinah

Badai Pasir Terpa Makkah dan Jeddah, JKG 27 Mendarat Darurat di AMMA Madinah

Badai pasir cukup besar yang disusul hujan menerpa Makkah dan Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/9). Badai yang terjadi menjelang Maghrib tersebut membuat pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah haji dari Tanah Air mendarat darurat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah.
“Dikarenakan cuaca dan efek hujan badai, kelompok terbang JKG 27 mendarat mendadak di Bandara Madinah,” kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam dalam keterangan tertulisnya yang diterima RMOLJakarta, Rabu (9/9).
Dia melanjutkan, pesawat dengan nomor penerbangan GA 7274 tersebut membawa jemaah haji asal Provinsi DKI Jakarta. Seharusnya, pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA) Jeddah pada pukul 19.10 waktu Arab Saudi.
Saat ini, kata Nurul, seluruh penumpang kloter JKG 27 sudah mendarat di landasan Bandara AMAA Madinah dalam kondisi selamat. Penumpang tidak diturunkan dan tetap berada di dalam pesawat menunggu diberangkatkan kembali ke Bandara KAA Jeddah. GA 7174 dijadwalkan akan terbang menuju Jeddah pada pukul 21.30 waktu Arab Saudi.
“Tinggal menunggu ijin terbang dari otoritas Bandara Madinah dan kemudian diterbangkan kembali ke Jeddah,” ujar Nurul.
Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Bandara Jeddah-Madinah AKBP Jajang Hasan Basri menambahkan, petugas sudah siap menyambut kedatangan jemaah haji kloter JKG 27 di Bandara KAA Jeddah. Selain petugas bimbingan ibadah, petugas kesehatan dan keamanan pun sudah dalam kondisi siaga penuh.
“Begitu pesawat sampai Jeddah, petugas sudah siap menyambut dan melayani mereka,” kata Jajang.
Pantauan Media Centre Haji di Makkah, badai pasir membuat jarak pandang terbatas. Debu pasir membumbung tinggi ke udara. Selain membawa sampah-sampah plastik, angin badai juga merusak sejumlah triplek sisa proyek pembangunan gedung. Pasca badai, semua bangunan dan kendaraan diselimuti lapisan pasir yang cukup tebal.[PT]