Monday, September 14, 2015

Pengakuan Pembunuh Wanita Jepang di Apartemen Casa Grande

Pengakuan Pembunuh Wanita Jepang di Apartemen Casa Grande
Mursalim berani sumpah tidak memperkosa Yoshimi Nishimura

PasaranTogel.com - Pembunuh Warga Negara Jepang Yoshimi Nishimura (28), Mursalim (25), rela ditembak mati jika terbukti sebelum membunuh korban sempat melakukan pemerkosaan atau tindakan kekerasan seksual terhadap korban.
"Kalau terbukti saya memperkosa beliau (Yoshimi), saya rela ditembak mati sekarang," ujar Mursalim kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Jumat 11 September 2015.
Sejauh ini, Mursalim mengaku membunuh Yoshimi lantaran khilaf. "Saya saja tak sangka sampai akhirnya membunuh beliau, apalagi sampai saya perkosa. Tidak lah, saya khilaf," kata Nursalim. 
Menurut Mursalim, awalnya dia tak ada niat untuk membunuh korban. Tapi hanya ingin membekap dan mengambil harta korban. "Eh dia (Yoshimi) teriak, makanya saya refleks dan mencekik korban, seperti itu saja sudah keji apalagi sampai melakukan kekerasan seksual, saya menyesal," jelasnya.
Adapun ketika ditanya mengenai kondisi korban saat ditemukan dalam kondisi nyaris telanjang, Mursalim mengatakan memang setelah membunuh korban dia sempat melucuti baju, celana, bahkan celana dalam korban.
Akan tetapi, hal itu dilakukannya lantaran hendak membersihkan tubuh korban yang bersimbah darah dan membuang pakaiannya yang terkena darah.
Mursalim pun menuturkan, dirinya tidak merencanakan pembunuhan dan tidak bekerja dengan siapapun dalam kasus ini. "Saya memang sendiri, tidak kerja sama dengan siapa-siapa, saya hanya butuh uang," tuturnya.
Namun, polisi masih akan mendalami soal itu dan menunggu hasil autopsi jenazah korban. Terutama terkait adanya pemaksaan dan kekerasan seksual terhadap korban.

Pengakuan Rekan Kerja Wanita Jepang yang Tewas di Apartemen
Yoshimi sudah bekerja di Yamaha selama 3 bulan sebagai penasehat.

PasaranTogel.com - Yoshimi Nishimura (28), Warga Negara Jepang yang tewas di Apartemen Casa Grande, Jakarta Selatan, merupakan seorang karyawan salah satu perusahaan Jepang di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Saya dari perwakilan dari PT Yamaha Motor mengucapkan terima kasih kepada kepolisian karena dengan cepat mengusut kasus ini," ujar Linda (47), rekan kerja korban yang bekerja di perusahaan tersebut kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat 11 September 2015.

Linda, yang bekerja sebagai legal di perusahaan Jepang tersebut mengharapkan kejadian ini untuk yang pertama dan terakhir. "Untuk keluarga korban saya ucapkan bela sungkawa," kata Linda.

Dalam kesempatan itu, Linda juga menjelaskan bahwa Yoshimi sudah bekerja di Yamaha selama tiga bulan dengan posisi Financial Advisor."Dia sudah tiga bulan, orangnya baik dan ramah," katanya.

Mengenai Apartemen Casa Grande yang ditempati oleh Yoshimi, Linda menuturkan bahwa apartemen tersebut dibayar Yamaha. "Itu apartemen yang pilih Yoshimi, tapi perusahaan yang membayarnya," kata Linda.

Sebelumnya, Yoshimi Nishimura (28) ditemukan tewas di Apartemen Casa Grande Tower lantai 10 No 02, Jalan Cassablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin 7 September 2015 sekitar pukul 09.30.
Pelaku yang merupakan sekuriti Apartemen bernama Mursalim (25) ditangkap aparat gabungan Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya di Lampung pada Kamis 10 September 2015.

Saat ditemukan, Yoshimi tewas di atas kasur dengan ditutupi selimut berwarna putih dengan hanya memakai bra, tanktop dan celana dalam. Polisi memperkirakan Yoshimi tewas sekitar dua hari lalu sejak ditemukan.
Usai membunuh, pelaku mengambil barang-barang korban dan melarikan diri ke Lampung.